Jumat, 02 Mei 2014

Harapan pada Pemilu 2014

Harapan pada Pemimpin Indonesia pada Hasil Pemilu 2014.


Indonesia ini merupakan bangsa yang besar. Harus diakui bahwa ada perkembangan dan peningkatan di berbagai sektor politik, ekonomi, penegakan hukum, keamanan, dan stabilitas secara umum. Tapi juga harus disadari bahwa masih banyak yang harus dibenahi. Adanya peningkatan bukan berarti masalah-masalah di berbagai sektor itu terselesaikan. Perlu kepemimpinan yang memiliki kapabilitas, pengalaman, dan visi-misi bagi Indonesia masa depan. Popularitas tidak menjamin bagi kesuksesan seorang pemimpin. Meskipun popularitas itu perlu sebagai modal awal bagi adanya dukungan publik terhadap kepemimpinannya, diperlukan syarat-syarat di atas untuk memimpin Indonesia.


Secara pribadi, saya merasa pemimpin itu harus punya model (panutan) kepemimpinan dalam menjalankan amanahnya. Dengan memiliki model dan tipe kepemimpinan tertentu, dia bisa mengambil pelajaran apa saja yang menjadi kekuatan untuk terus dikembangkan, dan kekurangan yang perlu dihindarkan.Tentu sebagai seorang Muslim, menurut saya, model kepemimpinan Rasulullah SAW adalah yang terbaik. Saya juga suka dengan model kepemimpinan Umar bin Khattab serta Umar bin Abdul Aziz. Tanpa adanya role model yang jelas, seorang pemimpin mudah dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya (di belakangnya juga, hehe). Blusukan itu seringkali dilakukan oleh Umar bin Khattab pada masa kepemimpinannya. Keadilan juga ditegakkan oleh Umar bin Khattab ketika mengembalikan hak seorang Yahudi tua yang rumahnya dirampas oleh penguasa Muslim di daerahnya. Silahkan baca cerita lainnya di buku sejarah dan biografi Umar bin Khattab.


Rakyat Indonesia rindu pada pemimpin yang menjiwai, menyelami, memahami, dan mengalami masalah rakyat yang dipimpinnya sebelum memberikan jalan keluarnya. Solusi harus didasarkan pada pemahaman yang menyeluruh terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seringkali solusi di atas kertas tidak bisa diterapkan di lapangan karena kurang memahami akar permasalahan yang harus dirasakan dengan mengalaminya. Keindahan alam dan potensi wilayahnya akan membuat siapapun terpesona dengan Indonesia.

Secara kongkrit, ada banyak harapan saya terhadap pemimpin Indonesia masa depan, di antaranya:

- Memiliki komitmen yang kuat dan political will bagi pendidikan generasi muda. Harus disyukuri bahwa alokasi APBN untuk pendidikan adalah 20%. Tapi harus diakui bahwa pemanfaatan dana besar bagi pendidikan itu masih jauh dari optimal. Budaya korup, rendahnya moralitas, kurangnya kedisiplinan, dan beberapa hal minus lainnya hanya bisa diatasi dengan pendidikan yang baik. Tidak melulu secara formal, dukungan terhadap pendidikan juga bisa dilakukan informal pada unit terkecil, misalnya: memberikan apresiasi bagi keluarga yang sukses mendidik anak-anaknya menjadi generasi terbaik bagi bangsa ini.

- Bisa menegakkan sektor ekonomi dengan prinsip kebangsaan dan kerakyatan, bukan untung ruginya secara ekonomis saja. Harus ada komitmen untuk menjadikan bangsa ini mandiri di berbagai sektor ekonomi: pertanian, kelautan, peternakan, dan industri-industri strategis lainnya. Rencanakan secara jelas capaian jangka panjang, menengah, dan pendek bagi kemandirian ekonomi kita.


- Mampu membangun birokrasi yang sehat. Harus diakui birokrasi kita masih sakit, ada semacam ujaran “kalau bisa dipersulit, kenapa dipermudah”. Meskipun ada beberapa langkah positif yang bisa dirasakan masyarakat dengan adanya political will ke arah birokrasi yang sehat. Hanya saja kenyataannya masih jauh dari harapan. Ini yang harus terus menerus dikawal dan dijaga.

Implementasi Tanggung Jawab Keluarga

Tanggung jawab itu bersifat kodrati,artinya sudah menjadi bagian hidup manusia ,bahwa setiap manusia di bebani dengan tangung jawab.apabila di kaji tanggung jawab itu adalah kewajiban yang harus di pikul sebagai akibat dari perbuatan pihak yang berbuat.

Tanggung jawab adalah cirri manusia yang beradab.manusia merasa bertanggung jawab karena ia menyadari akibat baik atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengadilan atau pengorbanan .

Tanggung jawab terhadap keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan

Tanggung jawab ayah:
1.       Menjadi pendidik dan memupuk disiplin dalam diri anak-anak
2.       Melindungi keselamatan semua anggota keluarga
3.       Memimpin keluarga ke jalan yang benar
4.       Berusaha memenuhi keperluan keluarga

Tanggung jawab ibu:
1.       Mentaati arahan suami
2.       Menguruskan kerja rumah tangga
3.       Mengasuh dan memberi kasih sayang kepada anak-anak

Tanggung jawab anak:
1.       Menghormati ibu ayah dengan mendengar nasihat atau arahan mereka
2.       Membantu ibu dan ayah melakukan kerja rumah
3.       Berbudi pekerti mulia
4.       Saling menyayangi antara kakak dan adik
5.       Belajar bersungguh-sungguh
6.       Menggunakan kata-kata yang sopan

Setiap anggota keluarga pastinya memiliki tanggung jawab yang sama yaitu menjaga keharmonisan keluarga dan menjaga nama baik keluarga.