Harapan pada Pemimpin Indonesia pada Hasil Pemilu 2014.
Indonesia ini merupakan bangsa yang besar. Harus diakui
bahwa ada perkembangan dan peningkatan di berbagai sektor politik, ekonomi,
penegakan hukum, keamanan, dan stabilitas secara umum. Tapi juga harus disadari
bahwa masih banyak yang harus dibenahi. Adanya peningkatan bukan berarti
masalah-masalah di berbagai sektor itu terselesaikan. Perlu kepemimpinan yang
memiliki kapabilitas, pengalaman, dan visi-misi bagi Indonesia masa depan.
Popularitas tidak menjamin bagi kesuksesan seorang pemimpin. Meskipun
popularitas itu perlu sebagai modal awal bagi adanya dukungan publik terhadap
kepemimpinannya, diperlukan syarat-syarat di atas untuk memimpin Indonesia.
Secara pribadi, saya merasa pemimpin itu harus punya model
(panutan) kepemimpinan dalam menjalankan amanahnya. Dengan memiliki model dan
tipe kepemimpinan tertentu, dia bisa mengambil pelajaran apa saja yang menjadi
kekuatan untuk terus dikembangkan, dan kekurangan yang perlu dihindarkan.Tentu
sebagai seorang Muslim, menurut saya, model kepemimpinan Rasulullah SAW adalah
yang terbaik. Saya juga suka dengan model kepemimpinan Umar bin Khattab serta
Umar bin Abdul Aziz. Tanpa adanya role model yang jelas, seorang pemimpin mudah
dipengaruhi oleh orang-orang yang ada di sekelilingnya (di belakangnya juga,
hehe). Blusukan itu seringkali dilakukan oleh Umar bin Khattab pada masa
kepemimpinannya. Keadilan juga ditegakkan oleh Umar bin Khattab ketika
mengembalikan hak seorang Yahudi tua yang rumahnya dirampas oleh penguasa
Muslim di daerahnya. Silahkan baca cerita lainnya di buku sejarah dan biografi
Umar bin Khattab.
Rakyat Indonesia rindu pada pemimpin yang menjiwai,
menyelami, memahami, dan mengalami masalah rakyat yang dipimpinnya sebelum
memberikan jalan keluarnya. Solusi harus didasarkan pada pemahaman yang
menyeluruh terhadap permasalahan yang dihadapi masyarakat. Seringkali solusi di
atas kertas tidak bisa diterapkan di lapangan karena kurang memahami akar
permasalahan yang harus dirasakan dengan mengalaminya. Keindahan alam dan
potensi wilayahnya akan membuat siapapun terpesona dengan Indonesia.
Secara kongkrit, ada banyak harapan saya terhadap pemimpin
Indonesia masa depan, di antaranya:
- Memiliki komitmen yang kuat dan political will bagi
pendidikan generasi muda. Harus disyukuri bahwa alokasi APBN untuk pendidikan
adalah 20%. Tapi harus diakui bahwa pemanfaatan dana besar bagi pendidikan itu
masih jauh dari optimal. Budaya korup, rendahnya moralitas, kurangnya
kedisiplinan, dan beberapa hal minus lainnya hanya bisa diatasi dengan
pendidikan yang baik. Tidak melulu secara formal, dukungan terhadap pendidikan
juga bisa dilakukan informal pada unit terkecil, misalnya: memberikan apresiasi
bagi keluarga yang sukses mendidik anak-anaknya menjadi generasi terbaik bagi bangsa
ini.
- Bisa menegakkan sektor ekonomi dengan prinsip kebangsaan
dan kerakyatan, bukan untung ruginya secara ekonomis saja. Harus ada komitmen
untuk menjadikan bangsa ini mandiri di berbagai sektor ekonomi: pertanian,
kelautan, peternakan, dan industri-industri strategis lainnya. Rencanakan
secara jelas capaian jangka panjang, menengah, dan pendek bagi kemandirian
ekonomi kita.
- Mampu membangun birokrasi yang sehat. Harus diakui
birokrasi kita masih sakit, ada semacam ujaran “kalau bisa dipersulit, kenapa
dipermudah”. Meskipun ada beberapa langkah positif yang bisa dirasakan
masyarakat dengan adanya political will ke arah birokrasi yang sehat. Hanya
saja kenyataannya masih jauh dari harapan. Ini yang harus terus menerus dikawal
dan dijaga.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar